Perbedaan Bluesky dengan X – Banyak dari pengguna yang bermaksud untuk migrasi dari Twitter X setelah kebijakan baru terkait pemblokiran dan training AI yang dirasa tidak adil bagi kreator. Karena itu pula banyak dari konten kreator dan pengguna awam yang kini melirik media sosial alternatif seperti Bluesky.
Sekilas pandang, tidak banyak perbedaan yang bisa ditemukan diantara kedua media sosial ini. Tapi, itu bukan berarti diantara keduanya tidak ada beda sama sekali. Apa saja yang bisa dirasakan antar kedua platform ini? Mari kita bahas satu persatu!
Perbedaan Bluesky dengan Twitter X
Setidaknya ada 6 perbedaan yang mencolok antar kedua platform ini, yaitu:
1. Bluesky Tidak Punya Tab For You
Berbeda dengan Twitter yang menyajikan konten dengan algoritma disesuaikan dengan minat pengguna, media sosial berlogo kupu-kupu ini hanya menyajikan feed secara kronologis. Tentunya ini akan jauh berbeda dari X yang punya algoritma sendiri dalam memunculkan konten.
2. Limit Karakter Postingan Lebih Tinggi
Walau sama-sama memiliki limitasi karakter per postingan, ia masih punya limitasi yang lebih longgar dibanding Twitter. Bluesky memiliki limitasi 300 karakter per postingan, sedangkan Twitter tidak sebanyak itu yaitu di 280 karakter.
3. Bluesky Bisa Custom Domain, Twitter Tidak Punya
Tak hanya berjalan secara open-source, saingan Twitter ini ternyata bisa membolehkan pengguna mengcustom handle name dengan domain website sendiri. Tentunya cara ini akan membuat pengguna bisa mempromosikan situs miliknya sendiri. Termasuk juga untuk instansi dan badan usaha juga dipermudah dengan adanya kemampuan ini.
4. Bisa Host Server Sendiri
Tidak perlu kamu takut kalau datamu diletakkan pada server sentral milik perusahaan yang tidak sepenuhnya kamu kenal. Yang jelasnya kamu bisa menambahkan dan menggunakan node server sendiri sehingga data kamu akan aman disana. Gimana? Jadi jauh lebih leluasa, ‘bukan?
5. Tidak Bisa Monetisasi
Ini bisa jadi adalah salah satu kelemahan menggunakan media sosial yang belum begitu populer. Kamu tidak bisa memonetisasi postingan kamu seperti di Twitter. Ya, dengan begitu media sosial ini tidak cocok untuk kamu yang ingin sembari mencari cuan dari apapun konten yang kamu post.
6. Penggunaan Lebih Ribet Ketimbang Twitter
Karena banyaknya fitur yang perlu keahilan teknis, kamu mungkin tidak akan bisa memaksimalkan semua fitur di media sosial ini kalau tidak ahli dalam mengutak-atik jaringan. Tapi, tenang saja. Secara barebone media sosial ini juga sudah sangat bagus kok untuk dijadikan sebagai alternatif Twitter.
Gimana menurut kamu? Apakah kamu jadi kepincut ingin pindah ke media sosial ini? Atau ada alternatif Twitter lain yang menurutmu lebih layak dan worth untuk dicoba? Coba berikan pendapat kamu mengenai persoalan ini ya brott!
Leave a Reply